Strategi Dalam Membangun Backlink

backlink

Strategi Membangun Backlink

Backlink adalah salah satu faktor penting di dalam SEO (search engine opitimzation). Selama masih ada mesin pencari (search engine), terutama mesin pencari Google, maka backlink akan selalu punya peranan penting dalam peningkatan ranking sebuah website di mesin pencari. Backlink adalah sebuah cara untuk meningkatkan SEO, namun efektivitas backlink itu sendiri sangat dipengaruhi banyak faktor, misalnya; sumber backlink nya, anchor text, jumlah backlink, dan lain-lain.

Saya akan mencoba menjelaskan sedikit tentang strategi membangun backlink yang sering saya lakukan. Sebenarnya ini bukan murni hasil pikiran saya, namun belajar dari pengalaman orang lain dan juga dari beberapa sumber lain yang kemudian saya lakukan pada beberapa website yang saya kelola. Hasilnya memang bervariasi, beberapa website saya mengalami peningkatan yang cukup baik secara perlahan-lahan, dan sebagian lainnya mengalami peningkatan ranking yang sangat signifikan.

  1. Penggunaan Anchor Text

    Kalau jaman dulu, membuat posisi website untuk kata kunci tertentu biasanya dengan menggunakan anchor text yang persis seperti kata kunci yang dibidik (exact match) sebanyak-banyaknya. Tapi jaman Google Penguin dan Panda, cara seperti ini tidak dianjurkan karena justru akan membuat website yang dibacklink mendapat masalah.Persentase Anchor text yang dianjurkan untuk backlink:- Exact match: 0 – 15% (misalnya: Toko sepatu murah, pakaian wanita trendy, jasa SEO murah, bisnis online, dll)- URL: 30% – 80% (misalnya: www.maxmanroe.com, www.kaskus.co.id, pengusaha.co, dll)
    – Brand: 10% – 80% (misalnya: Detik, Kaskus, Maxmanroe, Google, Yahoo, dll)
    – Random: 30% – 80% (misalnya: klik link ini, kunjungi website, lihat website, buka website, dll)Untuk angka persentase tidak harus persis seperti yang saya sebutkan di atas, bisa dikira-kira sendiri oleh pemilik website. Yang pasti, backlink yang digunakan sebaiknya dibuat dengan anchor text yang berfariasi.
  2. Sumber Backlink Yang Relevan (link relevancy) 

    Banyak internet marketer dan blogger yang tidak perduli sumber backlink nya dari mana saja, yang penting dapat backlink . Kalau Anda salah satu orang yang sering berpikir seperti itu, maka Anda harus mengubahnya karena relevansi sebuah sumber backlink sangat berpengaruh pada kualitas backlink yang kita bangun. Misalnya saja saya memiliki blog dengan konten/ topik tentang Internet Marketing, tentunya akan lebih baik bila mendapatkan backlink dari website/ blog yang punya topik yang sama atau masih berkaitan dengan topik website saya.Selain itu, konten di sekitar links juga sangat berpengaruh pada kualitas link tersebut. Misalnya saya membuat sebuah artikel yang membahas tentang “Cara menanam cabai” pada sebuah blog yang topiknya tentang Agrobisnis. Lalu tiba-tiba ada link di dalam artikel tersebut yang menuju halaman website lain yang isinya tentang “Tips merawat sepeda motor”. Tentunya ini bukan cara yang benar dalam membangun backlink untuk website kita.Persentase backlink dari website / konten dari situs lain yang relevan:

    – Website: 40% – 80% (misalnya: Web tentang bisnis online nge-link ke web tentang SEO)
    – Konten: 70% – 90% (misalnya: konten tentang cara membuat website nge-link ke web tentang bisnis online.

    Artikel terkait : Footprint Backlink Auto Approve ac.id dan go.id

  3. Variasi sumber backlink (link diversity) 

    Ini sangat penting untuk diperhatikan ketika membangun backlink ke website kita. Sebuah website biasanya akan mendapatkan ranking yang sangat bagus bila website tersebut mendapat links dari berbagai jenis website dibandingkan bila links berasal dari satu jenis website.Kita bisa membangun links dari beberapa sumber, diantaranya; Web 2.0, Web PDF sharing, situs media sosial (Facebook, Twitter, Google plus), Blog roll, situs berbagi gambar (Pinterest), Forum, Social bookmarking, dan lain-lain. Semakin bervariasi sumber backlink ke website kita maka akan terlihat lebih natural.

  4. Rel Nofollow dan Dofollow

    Banyak blogger dan internet marketer yang “meremehkan” link nofollow dan hanya memberikan backlink dofollow kepada website mereka. Fakta yang ada di ‘lapangan’ adalah sangat banyak website yang memiliki ranking bagus di SERP setelah diberikan backlink nofollow. Memang link nofollow tidak akan “menyumbang” untuk page rank (PR) sebuah website, tapi tetap akan memberikan link juice.Persentase jumlah backlink nofollow untuk website yang disarankan:
    10% – 40%

  5. Backlink dari IP dan C Blocks yang berbeda

    IP (internet protocol) adalah alamat sebuah komputer yang unik pada jaringan internet, atau bisa juga dianalogikan seperti alamat rumah kita, nomor rumah, nomor kode pos, dan daerah. Internet protocol (IP) di Indonesia misalnya 103.244.204.0 dan 103.244.245.0. Nah, C blocks adalah angka yang saya bold dan digaris bawahi.Backlink yang berasal dari website dengan IP dan C blocks yang berbeda jauh lebih baik dibandingkan dengan backlink dari website dengan IP dan C blocks yang sama. Yang dimaksud di sini adalah host sebuah website yang nge-link ke situs Anda berasal dari IP dan C blocks yang berbeda. Misalnya, Web 2.0 seperti Blogger.com, WordPress.com, Tumblr.com, Blog.com, dan lain-lain. Jadi, jika Anda memiliki beberapa website dimana hostingnya berasal dari satu host, sebaiknya Anda berhati-hati dalam memasang link satu sama lain.

  6. Distribusi arah link ke website

    Sebaiknya backlink diarahkan ke beberapa halaman di dalam satu website, jangan hanya memberikan links ke home page saja. Beberapa orang mungkin terlalu fokus memberikan backlink ke home page, tapi menurut pengalaman saya, akan lebih baik jika distribusi backlink juga diarahkan ke halaman lain (inner pages) di dalam website tersebut.Persentase jumlah backlink ke homepage dan inner pages yang disarankan:- Home page: 20% – 50%
    – Inner pages: 50% – 80%

  7. Scheduling backlink (Timing)

    Membangun backlink ke website/ blog akan lebih baik bila dikerjakan secara bertahap agar terlihat natural. Coba bandingkan mana yang lebih natural, 1000 backlink yang dibangun hanya dalam satu hari lalu tidak ada backlink di hari-hari berikutnya ATAU 1000 backlink yang dibangun dalam 3 bulan – sekitar 11 link per hari – secara bertahap, Anda pasti sudah tahu jawabnya. Membangun backlink ke sebuah website dengan jumlah terlalu banyak dan dalam tempo yang singkat akan memberikan sinyal pada mesin pencari bahwa situs Anda dioptimasi dengan cara yang berlebihan. Resiko yang bisa terjadi adalah website tersebut akan mengalami penurunan ranking atau bahkan deindex.

    Selain itu, kita juga perlu memperhatikan umur website yang akan diberikan backlink. Logikanya, website/ blog yang umurnya masih sangat ‘muda’ – apalagi domain baru – backlink nya masih sedikit atau belum ada backlink. Akan sangat tidak wajar bila website dengan domain baru tiba-tiba memiliki ribuan backlink dari berbagai situs. Resiko terburuk yang bisa terjadi pada website tersebut adalah deindex, kalau tidak percaya silahkan dibuktikan hehehe.

    Baca juga : Cara Riset Keyword Dengan Google Keyword Planner

Nah itulah tadi beberapa hal penting yang harus kita perhatikan dalam membangun backlink ke Website bisnis kita. Mungkin masih ada beberapa hal yang saya lewatkan, tapi setidaknya cara di atas sudah terbukti berhasil memberikan dampak positif untuk website saya. Kalau Anda ada masukan atau tambahan lain tentang strategi membangun backlink, silahkan bagikan melalui form komentar di bawah. Terimakasih sudah membaca artikel saya.

banner3

One thought on “Strategi Dalam Membangun Backlink

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *